Monthly Archives: November 2011

Setting System Time dan Time Zone (Debian)

Hanya sebagai quick reminder 😉

Install ntpdate supaya waktu selalu tersinkronisasi dengan “jam internet”;

apt-get install ntpdate

Konfigurasi timezone dengan lokasi geografis yang sesuai;

dpkg-reconfigure tzdata

selanjutnya perintah tzdata akan menampilkan konfigurasi timezone saat ini, jika kita ingin merubahnya maka akan muncul dialog untuk memilih lokasi geografis berdasarkan benua – pulau – dan kota.

Jailbreak iPod Touch 2G iOS 4.2.1 (Mac)

Disarankan untuk RESTORE dulu iPod ke default firmware dan factory settings (jangan sync apps, settings dan lagu), karena berdasarkan beberapa kali percobaan kalau iPod nggak dalam kondisi “fresh” factory settings akan bermasalah ketika hendak menginstall Cydia, error yang muncul biasanya semacam “running out of memory” atau terinstall tapi ngga bisa di-start.

  1. Download dan ekstrak Greenpois0n 1.0 RC6.1 (jailbreak firmware) di sini, taruh dalam suatu folder di Desktop, misalnya.
  2. Buka folder hasil ekstrak dan double click greenpois0n untuk menjalankannya.
  3. Koneksikan iPod ke komputer, matikan, setelah iPod benar-benar mati lalu klik tombol Jailbreak di aplikasi greenpois0n.
  4. Greenpois0n akan menampilkan instruksi untuk membuat iPod berada dalam mode DFU Greenpois0n Di langkah ke-4, pastikan untuk terus menekan tombol home sampai tertulis “Complete” pada aplikasi greenpois0n.
  5. Setelah iPod restart, akan terlihat aplikasi “Loader” di springboard / home screen. Tap untuk menjalankannya.
  6. Berikutnya tap tombol Cydia untuk menginstall Cydia
  7. Setelah Cydia terinstall, restart iPod sekali lagi.

Your iPod Touch 2G is now successfully jailbroken with greenpois0n on Mac
Jika semua langkah di atas sudah selesai, baru kita bisa sync apps, settings, lagu, dsb kedalam iPod.

Greenpois0n yang digunakan dalam tutorial di atas juga mendukung beberapa iDevice berikut;

  • iPod Touch 2G (all bootroms)
  • iPod Touch 3G
  • iPod Touch 4G
  • iPhone 3Gs (all bootroms)
  • iPhone 4

Optimizing Web Server (Lighttpd)

Berawal dari rasa penasaran kok situs penyedia film 300mbunited.com cepet banget loading tiap page-nya, saya pun akhirnya.. jadi iri hehe.

Saya lihat di source page ternyata situs itu berbasiskan WordPress dan menggunakan plugin W3 Total Cache. Pengalaman saya menggunakan plugin itu sih justru bikin blog saya makin lambat kurang lebih 1-3 detik.

Lalu saya mencari cara lain kira-kira apa yang bisa dilakukan untuk mempercepat loading page, dan ini dia yang saya lakukan;

HTTP Keep-Alive
Dengan mengaktifkan keep-alive akan membuat web server terasa lebih responsif dan menurunkan beban CPU, karena client dan server tidak perlu terus-terusan melakukan SYN / ACK dan menunggu respon. Tapi sebaiknya gunakan nilai time out / idle yang rendah agar tidak menghabiskan resource memory. Pada Lighttpd (/etc/lighttpd/lighttpd.conf) konfigurasinya seperti ini;

server.max-keep-alive-requests = 16
server.max-keep-alive-idle = 30
server.max-read-idle = 60
server.max-write-idle = 360

Install eAccelerator
eAccelerator adalah PHP accelerator – optimizer opensource dan gratis. Dengan menggunakan eAccelerator maka PHP scripts akan di-cache dalam keadaan sudah terkompilasi (HTML), sehingga proses kompilasi script PHP yang memakan waktu tidak perlu lagi dialami oleh client (browser). eAccelerator juga mengoptimasi scripts untuk mempercepat proses eksekusinya. Pada umumnya dengan menggunakan metode ini server load akan berkurang dan mempercepat PHP scripts 1 sampai 10 kali lipat. Release terakhir adalah versi 0.9.6.1 yang mendukung PHP 5.3, 5.2, dan 5.1. Cara instalasinya sebagai berikut;

apt-get update && apt-get upgrade && apt-get install php5-dev

Sekarang download eAccelerator di situsnya http://eaccelerator.net/ (atau dari blog saya ini, karena situs resminya sering down) dan install dengan cara;

cd /usr/src wget https://ariw.net/files/eaccelerator-0.9.6.1.zip
unzip eaccelerator-0.9.6.1.zip
cd eaccelerator-0.9.6.1 phpize
./configure make make install

Berikutnya kita integrasikan eAccelerator dengan PHP5. Pada Debian Squeeze (seharusnya pada versi Debian lainnya pun sama) konfigurasi untuk modul PHP terletak di direktori /etc/php5/conf.d/

Buat eaccelerator.ini file;

cd /etc/php5/conf.d/ touch eaccelerator.ini

dan isikan parameter-parameter berikut di dalamnya;

extension="eaccelerator.so"
eaccelerator.shmsize="16"
eaccelerator.cachedir="/var/cache/eaccelerator"
eaccelerator.enable="1"
eaccelerator.optimizer="1"
eaccelerator.checkmtime="1"
eaccelerator.debug="0"
eaccelerator.filter=""
eaccelerator.shmmax="0"
eaccelerator.shmttl="0"
eaccelerator.shmpruneperiod="0"
eaccelerator.shmonly="0"
eaccelerator.compress="1"
eaccelerator.compress_level="9"

sekarang buat direktori /var/cache/eaccelerator dan setting supaya writeable;

mkdir /var/cache/eaccelerator chmod 777 /var/cache/eaccelerator

langkah terakhir adalah restart webserver;

/etc/init.d/lighttpd restart

Kita bisa mengecek apakah eAccelerator sudah terintegrasi atau belum dengan execute perintah;

php -v

dan jika eAccelerator sudah berjalan dengan sempurna, hasilnya kurang lebih akan seperti ini;

PHP 5.3.3-7+squeeze1 with Suhosin-Patch (cli) (built: Mar 18 2011 17:22:52) Copyright (c) 1997-2009 The PHP Group Zend Engine v2.3.0, Copyright (c) 1998-2010 Zend Technologies with eAccelerator v0.9.6.1, Copyright (c) 2004-2010 eAccelerator, by eAccelerator

VPS Gratis

Yang mau coba-coba pake VPS, ada yang ngasih trial gratis nih;

http://www.ovh.ie/dedicatedservers/usaorder_beta.xml
http://www.kimsufi.co.uk/vks/geovks.xml
http://www.cloudee.eu/preorder
http://www.host1free.com
http://www.elastichosts.com/cloud-hosting/free-trial
Home
http://e-planet.ru http://cloudsigma.com http://openhosting.com
Home
http://openhosting.com http://hosting-service.com.ua http://www.vps.net http://www.torqhost.com (Cuma Rp 12.000 untuk 3 bulan)

Terserah mau dipake apaan, VPN, web hosting, web service development, dll. Template OS ada banyak. Kalo salah-salah konfigurasi, gampang tinggal wipe dan install ulang dalam semenit server udah ready lagi. Lumayan buat main atau belajar 😉 Untuk VPS KVM murah, saya sarankan coba layanan dari Pyramidserver. Murah karena dengan spek:

No. of Core 1
Mem. 128 MB
Swap 256 MB
Disk 5 GB
Bandwidth Transfer 300 GB

harganya cuma Rp. 300.000 / TAHUN!! Untuk kualitas ngga perlu ragu, udah saya coba sendiri saat ini dijadikan home server untuk blog ariw.net sangat mumpuni. [update] Baru-baru ini Pyramidserver juga nyediain VPS OpenVZ dengan harga mulai dari Rp. 30.000 / bulan RAM 256MB. PS: Untuk website yang berbahasa asing seperti Rusia, saya sarankan daftar pakai browser Google Chrome, karena nanti akan ditranslate otomatis oleh browser Chrome.

Uninstall MySQL Server 5 dari Debian

Saya bener2 mengacaukan MySQL server semalam. Niat awalnya mau upgrade MySQL server 5.1 menjadi 5.5, tapi yang terjadi adalah setelah upgrade MySQL 5.5 ngga bisa start. Mungkin ada perbedaan konfigurasi, karena pada versi 5.1 sebelumnya saya menggunakan konfigurasi yang sudah dicustom untuk lowend VPS.

Beruntung ada VPS backup yang sudah terinstall MySQL 5.1, jadi website masih tetap bisa online setelah melakukan backup-restore database.

Balik lagi ke urusan MySQL 5.5 yang ngadat tadi, saya pun akhirnya mencoba untuk meng-uninstall MySQL server 5.5 tersebut, termasuk menghapus data yang terletak di /var/lib/mysql. Dan ketika saya coba execute perintah

apt-get remove --purge mysql-server

perintah tadi cuma menghapus sesuatu yang berukuran ~86 kilobytes. Sepertinya “mysql-server” itu sebuah shortcut. Nama software yang sebenarnya adalah “mysql-server-5.1” atau “mysql-server-5.5”. Disuruh start ngga mau, tapi di-uninstall juga ngga bisa, mengecewakan sigh.

OK lalu saya mencoba perintah berikut untuk menghapus MySQL server:

apt-get remove --purge mysql-server*

yep, dan akhirnya seluruh instalasi MySQL server musnah, bersih!