Category Archives: Story

The Harsh Cry of The Heron

Akhirnya hari ini aku namatin baca novel seri terakhir dari kisah klan otori, the hars cry of the heron.. Ini buku baru banget, pas aku baca, tuh buku sebenernya belum beredar luas di pasaran. Tapi beruntunglah ano temen kos aku dapet kiriman gratis dari penerbitnya –matahati-, karena waktu itu dia ngirim resensi. Secara fisik bukunya jauh lebih tebel dari buku2 sebelumnya, 744 halaman. Kalo harga pasti di tokonya gak tau brapa, tapi di situsnya tercantum rp. 89.500 (biasanya di toko2 harganya lebih murah).

Sebelum baca buku itu, aku sempet nanya sama ano, apa bener klo otori takeo akhirnya mati oleh anaknya (karena di buku sebelumnya kan ada ramalan bahwa takeo gak bakalan mati kecuali di tangan putranya sendiri). Ano malah bilang klo takeo mati oleh kaede, istrinya, dan kemungkinan besar klo aku bakal kecewa begitu abis baca bukunya. Apa bener????? Aku udah agak kecewa duluan nih. Masa sih takeo mati oleh kaede, orang yang paling dia sayangi?? Jangan sampe!! bukunya aku baca pelan-pelan.. Aku nikmati, aku pahami banget tiap kata-katanya. Seru dan ceritanya bagus, walaupun di situ takeo & kaede udah tua, punya anak cewek smua, yang sulung namanya shigeko (diambil dari nama shigeru), trus yang kembar namanya maya & miki. Shigeko dibesarkan secara ksatria, karena dia emang gak dikaruniai dengan Kemampuan kikuta. Sedangkan si kembar, maya & miki, punya kemampuan tribe/kikuta seperti ayahnya takeo. Mereka berdua dibesarkan di lingkungan keluarga tribe, selain karena untuk mengasah kemampuan kikutanya, juga karena si ibu (kaede), gak begitu sayang sama mereka. Kaede menganggap bahwa memiliki anak kembar adalah sebuah kutukan dan bencana. Si kembar menyadari hal ini, tapi mereka tetap menyayangi ibu mereka sepenuh hati.

Konflik mulai muncul ketika terjadi perselisihan antara takeo dengan kaisar dan panglima perangnya, Saga Hideki. Saga Hideki bersekongkol dengan Arai Zenko & istrinya, Hana, untuk meruntuhkan kekuasaan Takeo dengan berbagai tipuan dan hasutan. Ketika perang melawan pasukan Saga Hideki, Takeo menang. Tapi dia justru kecolongan di kota Hagi karena kota itu sudah dihancurkan oleh pasukan Arai Zenko dan istrinya sendiri, Kaede yang termakan hasutan dari Hana, istri Zenko.

Takeo akhirnya mengasingkan diri ke biara di terayama, dan berniat untuk tidak membunuh lagi dengan mengamalkan ajaran houou. Di sana dia disambut hangat oleh kawan lamanya Gemba dan Makoto.

Singkat kata, pasukan Arai Zenko terlibat perang dan dikalahkan justru oleh Saga Hideki. Karena Saga akhirnya menikahi Shigeko, putri Takeo, dengan berbagai persyaratan, dan laki2 itu menyetujui semuanya.

Trus gimana dengan kabar Takeo & Kaede? apa bener Takeo udah mati? oleh siapa? Bagaimana pula dengan kabar Maya & Miki? l

Lebih enak baca sendiri kali ya.. beli bukunya! Gak enak kan klo aku ceritain endingnya, ntar jadi gak menarik lagi.. betul? Dijamin deh gak bakalan nyesel.. Ceritanya jauh lebih seru (dan lebih sedih) daripada buku sebelumnya..

Leland Stanford

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar dan suaminya yang berpakaian sederhana dan terlihat usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu? menuju kantor Pimpinan Harvard University dan meminta janji temu. Sang sekretaris langsung mendapat kesan bahwa orang kampung, udik seperti ini tidak ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut. “Beliau hari ini sibuk,” sahut sang sekretaris cepat. “Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita. Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi.
Tetapi ternyata tidak, dan sang sekretaris mulai frustrasi dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pimpinan.

“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka, tetapi dia tidak menyukai ada orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang anak yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini.”

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh… dia bahkan terkejut. “Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini akan seperti kuburan.”

“Oh, bukan,” sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.” Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.”

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, dimana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Internet Lemot –> Sengsara..

Gara2 Taiwan kena gempa, trus kabel2 bawah laut yang jadi backbone koneksi internet rusak, akibatnya koneksi internet (internasional) di Indonesia jadi drop.. Kayaknya minggu2 ini emang sengsara bener.. Udah aer di kos belom ngalir2, sering mati lampu, eh skarang malah gak bisa internetan dengan nyaman.. nasib…nasib…

Setu

Hhmm.. bangun2 pagi ini aer di bak mandi kering kerontang. Gak di kamar mandi atas atau di bawah sama aja. Kering. Yang ada malah bau. Tau ndiri lah, anak kos sebanyak itu klo bangun tidur kan biasanya langsung nyetor dulu ke wc. Denger2 dari gosip katanya ada pipa PDAM yang pecah, malah ada yang bilang klo aernya gak bakalan ngalir selama kurang lebih sebulan…(hah?! yang bener aja!), terpaksalah aku numpang mandi di kos nya dimas badak.

Abis mandi, aku langsung pulang ganti baju & ngambil laptop trus brangkat ke lab. Sebenernya hari ini udah mulai UAS, tapi kebetulan aku gak ada jadwal ujian. Jadi hari ini niatnya mau santai sambil giliran jaga anak2 lab yang mau presentasi. Nyampe di lab, sempet mati lampu bentar (dasar PLN kamp**t! minggu2 ini sering banget mati lampu). Kelompok yang mau presentasi gak banyak, gak lebih dari 5, dan aku cuma kebagian 2 kali jaga. Hari ini aku internetan aja seharian. trus sorenya nonton “PIRATES OF THE CARIBBEAN: DEAD MAN?S CHEST” bareng2 di lab pake viewer. Filmnya lucu banget, tapi sayang nggantung. Ternyata masih ada kelanjutannya ya?

Rasterbator

Pernah denger gak dengan yang namanya Rasterbator? Terus terang aku juga baru denger beberapa hari yang lalu. Berawal ketika (taelah bahasanya..) aku lagi liat2 foto temen di friendster. Pas exploring fotonya teteh Crystal, aku kagum dengan salah satu fotonya yang pake background poster (foto) dia yang gede bhuanget. Sumpah keren. Poster/fotonya itu tersusun dari banyak lembaran2 kertas yang ditempel berimpitan di dinding. Kebetulan di bawah foto friendsternya ada caption ‘rasterbator’. Karena baru pertama denger, aku jadi penasaran. Langsung deh cari di google, ketemunya website ini.

Ternyata rasterbator adalah software yang digunakan untuk membuat gambar/poster raksasa yang terdiri dari banyak lembaran kertas. Tiap2 lembar kertas terdiri dari titik2 (dot) yang ukurannya bisa kita set dari 1 sampai 500 mili. Jumlah kertas yang dipakai pun bisa kita set sesuka hati. Misalnya klo mau lebar poster 5 lembar kertas, maka poster|gambarnya nanti berukuran kurang lebih 1 x 0,7 meter, dengan jumlah kertas sebanyak kurang lebih 15 lembar (dengan kertas A4).

Hasil outputnya nanti berupa file berformat pdf, yang bisa kita print per halaman. Terserah, mau hitam putih atau berwarna. jadi kita gak perlu ngeprint pake printer jumbo. Cukup pake printer buble jet biasa aja. Aku udah nyoba bikin satu poster albert einstein yang aku tempel di dinding kamar, alhamdulillah emang keren hasilnya. Walaupun klo diperhatiin lebih detil, susunan kertasnya gak rapi. Harap maklum karena baru pertama kali masang. Nggak konsisten mau mensejajarkan kertas atau dot-nya. Berdasarkan pengalaman, kayaknya akan lebih bagus/rapi klo pas masang langsung aja sejajarkan susunan kertasnya, jangan mensejajarkan dot.

Poster yang aku pasang lebarnya 8 lembar dan tingginya 7 lembar. 8×7 lembar= 56 lembar. Kurang lebih ukurannya 1,68×1,95 meter. Sebenernya gak ada yang susah klo mau bikin poster pake rasterbator. Tapi ada satu hal yang paling ngebosenin, yaitu nempelin double tape di 4 sudut tiap lembar kertas. Bayangin aja, poster aku kan menghabiskan 56 lembar, berarti aku harus nggunting/nempelin double tape sebanyak 4×56=224 potongan double tape. Tapi jangan khawatir, hal yang paling menyenangkan justru di saat2 terakhir yaitu pas kita nempelin lembaran2 kertas tadi di dinding. Kita akan selalu ngerasa gak sabar untuk segera ngeliat hasil akhirnya, ‘keren gak ya..keren gak ya..’ Aku jamin, hasil akhirnya pasti keren! jangan ragu untuk nyoba ya. klo ngerasa tertarik, kmu bisa downlod rasterbator di sini