Monthly Archives: February 2012

Google Geotargeting

Beberapa waktu yang lalu, saya mengganti alamat blog ini dari yang tadinya koole.web.id menjadi ariw.net. Proses perpindahan domain ini sebenernya ngga sulit, cuma memang ada beberapa langkah yang sedikit “techie” semisal melakukan “search and replace” di database, dan langkah yang paling penting adalah memberikan “301 redirect” pada domain yang lama. 301 redirect gunanya supaya search engine seperti Google ngga meng-index lagi domain yang lama, tapi mulai meng-index domain baru tanpa mengorbankan “score SEO” yang dimiliki domain lama.

Ah tapi saya ngga akan terlalu jauh ngebahas soal itu. Yang mau saya bahas kali ini adalah tentang Google Geotargeting. Sebenernya saya tau tentang istilah ini juga baru beberapa jam yang lalu. Yaitu ketika saya mulai penasaran, kok pengunjung yang datang dari Google ke blog ini sekarang NGGA ADA? Dari yang tadinya ~50-60 hits per hari (yang datang dari Google) sekarang cuma 0 atau paling banyak 1. Setelah Googling ternyata dugaan saya bener, Google memberikan hasil pencarian berdasarkan Country Code Top Level Domain, selain juga berdasarkan bahasa yang digunakan di website, IP address, dan beberapa faktor lainnya.

Jadi misalnya gini, domain saya sebelumnya adalah koole.web.id yang merupakan Country Code Top Level Domain (ccTLD) Indonesia (.id), sehingga website saya nantinya akan (lebih sering) muncul pada hasil pencarian user yang berasal dari Indonesia atau berbahasa Indonesia. Nah berhubung domainnya sekarang menggunakan TLD .net maka website ini pun ngga lagi dikhususkan untuk user yang berbahasa atau berlokasi di Indonesia. Tapi bukan berarti domain .net ini ngga muncul sama sekali di Indonesia, cuma memang Google akan memberikan “weight / score” tersendiri.

Untungnya Google memberikan fasilitas “Geographic target” di Google Webmaster Tools. Kita harus daftar dulu dan verifikasi kepemilikan domain untuk menggunakan fasilitas ini. Jadi kalau kita udah mengeset Geographic target, misalnya ke Indonesia, walaupun domain yang digunakan TLD general atau negara lain, maka Google akan memberikan score lebih kepada domain tersebut untuk ditampilkan pada hasil pencarian user Indonesia. Untuk mengeset Geographic target di Google Webmaster Tools:

  1. Di Home Page Webmaster Tools, klik website yang diinginkan (kita bisa menambahkan banyak site / domain di Webmaster Tools)
  2. Pada Site Configuration, klik Settings
  3. Di bagian Geographic target, pilih negara yang diinginkan. Kalau Anda ngga mau domainnya terasosiasi dengan negara atau region tertentu, maka pilih Unlisted

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Geotargeting, faktor-faktor yang digunakan, dan daftar domain International / General bisa merujuk ke halaman ini:http://support.google.com/webmasters/bin/answer.py?hl=en&answer=62399

Florence And The Machine – Shake It Out

I have just watched How I Met Your Mother S07E17, and I found this song at the end of the episode, when Ted and Robin.. *spoiler. It gave me chills listening to it..

Regrets collect like old friends
Here to relive your darkest moments
I can see no way, I can see no way
And all of the ghouls come out to play
And every demon wants his pound of flesh
But I like to keep some things to myself
I like to keep my issues drawn
It’s always darkest before the dawn

And I’ve been a fool and I’ve been blind
I can never leave the past behind
I can see no way, I can see no way
I’m always dragging that horse around
All of his questions, such a mournful sound
Tonight I’m gonna bury that horse in the ground
So I like to keep my issues drawn
But it’s always darkest before the dawn

Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
And it’s hard to dance with a devil on your back
So shake him off, oh woah
I am done with my graceless heart
So tonight I’m gonna cut it out and then restart

Cause I like to keep my issues drawn
It’s always darkest before the dawn
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
And it’s hard to dance with a devil on your back
So shake him off, oh woah

And given half the chance would
I take any of it back
It’s a final mess but it’s left me so undone
It’s always darkest before the dawn
Oh woah, oh woah…
And I’m damned if I do and I’m damned if I don’t
So here’s to drinks in the dark at the end of my rope
And I’m ready to suffer and I’m ready to hope
It’s a shot in the dark and right at my throat
Cause looking for heaven, for the devil in me

Looking for heaven, for the devil in me
Well what the hell I’m gonna let it happen to me
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
And it’s hard to dance with a devil on your back

So shake him off, oh woah
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
Shake it out, shake it out,
shake it out, shake it out, ooh woaaah
And it’s hard to dance with a devil on your back
So shake him off, oh woah

Merubah Timezone CentOS / Red Hat

Untuk mengetahui waktu dan timezone di server:

[root@lifebit ~] date 
Sun Feb 19 21:42:06 CST 2012

Dari contoh di atas terlihat bahwa server menggunakan timezone CST, atau Central Standard Time (GMT -6). Untuk merubah timezone menjadi Indonesia / Jakarta (GMT +7), execute perintah ini:

[root@lifebit ~] ln -s /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /etc/localtime

Kalau kita lihat sekarang, waktu di server udah menggunakan timezone lokal Jakarta:

[root@lifebit ~] date Mon Feb 20 10:49:31 WIT 2012

Setting SSH Menggunakan Certificate (Debian – Mac)

ssh_rsaTutorial ini akan menunjukkan gimana caranya mengkonfigurasi SSH agar bisa login menggunakan certificate tanpa password, pada komputer client Mac dan server Debian. Harusnya juga bisa untuk OS lainnya tapi saya belum pernah coba. Alasan orang menggunakan certificate untuk SSH mereka rata-rata adalah demi keamanan, karena orang yang ngga punya private key ngga akan bisa login ke server sekalipun di-brute force attack. Tapi alasan saya pribadi adalah karena males mengetikkan password di terminal, ehehe..

Pertama, buka dulu program Terminal yang ada di Mac (⌘ + spasi dan ketik “terminal”) lalu ketikkan perintah ini untuk menggenerate key pair (private & public key):

ssh-keygen -t rsa -b 2048

Kita akan diberikan beberapa pertanyaan:

Enter file in which to save the key (/home/username/.ssh/id_rsa): (Tekan Enter) 
Enter passphrase (empty for no passphrase): (Tekan Enter) 
Enter same passphrase again: (Tekan Enter)

Sampai sini di komputer Mac kita udah ada pasangan key, yaitu private key (id_rsa) dan public key (id_rsa.pub) yang lokasinya ada di /Users/YOURUSERNAMEHERE/.ssh/. Private key (id_rsa) bisa diibaratkan anak kunci yang selalu kita bawa kemana-mana untuk membuka gembok server (public key / id_rsa.pub). Private key ada di sisi client, sedangkan public key kita letakkan di server. Masih di Terminal, ketikkan perintah ini:

cat /Users/YOURUSERNAMEHERE/.ssh/id_rsa.pub

Perintah cat fungsinya untuk melihat isi file id_rsa.pub. Kemudian copy isi file id_rsa.pub tadi (ctrl + c) dan nantinya akan kita paste di server. Berikutnya login ke server menggunakan SSH, lalu edit / paste isi file id_rsa.pub tadi kedalam file ini:

vi /home/YOURUSERNAMEHERE/.ssh/authorized_keys

Langkah terakhir, edit file /etc/ssh/sshd_config dan tambahkan / ubah sehingga jadi begini:

RSAAuthentication yes 
PubkeyAuthentication yes 
PasswordAuthentication no 
UsePAM no

Seperti contoh di atas, PasswordAuthentication dan UsePAM saya set menjadi no gunanya untuk mendisable login menggunakan username & password, sehingga certificate adalah satu-satunya cara untuk masuk ke server. Untuk login ke server caranya begini:

ssh [email protected]

Karena file id_rsa (private key) tadi lokasinya masih default, yaitu di /Users/YOURUSERNAMEHERE/.ssh/ jadi kita ngga perlu mendefinisikan lagi lokasinya, SSH akan mencari otomatis di lokasi tersebut.