Category Archives: Information Technology

Mac OS X Lambat Setelah Upgrade 10.6.6

Sebagian pengguna Mac OS X yang udah upgrade ke Snow Leopard 10.6.6 mungkin akan merasakan system menjadi lambat / unresponsive pada menit awal setelah system start up. Saya pun sempat merasakan hal ini.

Setelah bertanya di Apple Discussions, ternyata masalahnya adalah Spotlight yang terus meng-index partisi BOOTCAMP tiap kali Mac reboot. Tentu semakin besar ukuran partisi Windows dan jumlah file yang ada akan mempengaruhi lamanya system menjadi unresponsive. This can’t be a good thing in the long run. Parah2nya sih, harddisk bisa jadi cepet rusak 😀

Cukup basa-basinya, ini solusinya: Exclude partisi BOOTCAMP dari indexing Spotlight. Ada 2 cara (pilih salah satu);

Bagi anda yang bisa Write ke partisi BOOTCAMP / Windows cukup buat file kosong bernama “.metadataneverindex” di root partition Windows (C:). Bisa dengan cara mengetikkan perintah berikut di preman Terminal:

touch /Volumes/XP/.metadataneverindex

di mana “/Volumes/XP” adalah contoh lokasi partisi Windows di Mac saya, dan tentunya akan berbeda dengan lokasi partisi di Mac anda. Apabila saya mengetikkan perintah “ls -la” di partisi tersebut kurang lebih hasilnya sebagai berikut:

Andi-s-MacBook:~ Koole$ ls -la /Volumes/XP
total 4190994 drwxrwxr-x 40 Koole staff 2520 Jan 20 08:17
. drwxrwxrwt@ 5 root admin 170 Jan 20 08:21
.. d-wx-wx-wt 4 Koole staff 252 Jan 20 08:21
.Trashes -rwxrwxrwx 1 Koole staff 0 Jan 20 08:17
.metadataneverindex -rwxrwxrwx 1 Koole staff 0 Jan 3 10:51
AUTOEXEC.BAT drwxrwxrwx 11 Koole staff 693 Jan 8 14:07
BootCamp Drivers -rwxrwxrwx 1 Koole staff 0 Jan 3 10:51
CONFIG.SYS drwxrwxrwx 8 Koole staff 504 Jan 6 06:45
Documents and Settings drwxrwxrwx 3 Koole staff 189 Jan 6 12:21
Intel -rwxrwxrwx 1 Koole staff 0 Jan 3 10:51
MSDOS.SYS -rwxrwxrwx 1 Koole staff 47564 Apr 14 2008
NTDETECT.COM drwxrwxrwx 67 Koole staff 4221 Jan 18 14:50
Program Files drwxrwxrwx 3 Koole staff 189 Jan 9 10:12
ProgramData drwxrwxrwx 4 Koole staff 252 Jan 17 17:36
RECYCLER drwxrwxrwx 4 Koole staff 252 Jan 6 12:32
System Volume Information drwxrwxrwx 204 Koole staff 12852 Jan 18 14:22
WINDOWS -rwxrwxrwx 1 Koole staff 211 Jan 3 10:45
boot.ini -rwxrwxrwx 1 Koole staff 250048 Apr 14 2008
ntldr -rwxrwxrwx 1 Koole staff 2145386496 Jan 18 03:14
pagefile.sys

Bagi yang tidak bisa Write kedalam partisi BOOTCAMP / Windows, karena belum menginstall NTFS-3G misalnya, anda harus membuat file “.metadataneverindex” melalui Windows (boot kedalam Windows). Tapi karena Windows tidak mengizinkan kita membuat file dengan nama seperti itu secara langsung, caranya menjadi sedikit tricky – tapi tetap ngga susah. Cukup ketik perintah berikut di command prompt (Start > Run > CMD);

fsutil file createnew C:.metadataneverindex 0

voila! just one-single-simple command, otomatis file .metadataneverindex akan berada di root partition Windows, dan ini akan mencegah Spotlight untuk indexing partisi tersebut tiap kali restart.

Hasilnya? Our Mac is now running and booting smooth as silk 😀 😀 😀

Mendapatkan Hostname dari IP Address

Berawal dari usaha untuk investigasi kenapa komputer virtual saya kena virus, akhirnya sampailah saya kepada perintah yang sangat usefull! ceilah bahasanya 😀

Yaitu bagaimana mengetahui hostname dari sebuah komputer apabila yang kita ketahui hanyalah IP addressnya. Kalau komputer kita dan IP yang hendak kita ketahui itu terdaftar di DNS, tidak akan jadi masalah karena akan langsung resolve dari DNS server. Nah gimana kalo nggak? 😀 Inilah saudara-saudara.. perintah ajaib tersebut :

Windows ——-

C:Documents and Settingsandi>ping -a 10.0.2.2
Pinging SERVER [10.0.2.2] with 32 bytes of data:
Reply from 10.0.2.2: bytes=32 time=18ms TTL=127
Reply from 10.0.2.2: bytes=32 time=3ms TTL=127
Reply from 10.0.2.2: bytes=32 time=6ms TTL=127

Linux —–

koole@server:~$ host 192.168.0.117 117.0.168.192.in-addr.arpa domain name pointer server.infracom-tech.com

Gimana, canggih kan? 😀 :))

btw banyak yang nanya, untuk mengetahui hostname komputer kita sendiri apa perintahnya? Untuk itu kita cukup ketik hostname di command prompt windows atau console linux.

DNS Server Benchmark – Google Public DNS vs OpenDNS

Tanggal 12 Desember lalu Google launching layanan baru bagi pengguna internet, yaitu Google Public DNS. Kurang lebih layanan ini serupa tapi tak sama dengan layanan OpenDNS yang udah duluan ada, kurang lebih sejak 3 tahun lalu.

Pentingnya kegunaan DNS server mulai terasa sejak aku pakai internet Speedy di rumah. Seringkali DNS server default Telkom Speedy down sehingga menyebabkan aku ga bisa browsing internet, karena browser ga bisa melakukan resolusi hostname. Dulunya aku pikir yang terpenting untuk DNS Server adalah “yang terdekat otomatis tercepat”.

Ternyata salah. Selain urusan kecepatan response time, ada faktor yang lebih penting lagi yaitu “reliability”, seberapa sering server tersebut mengalami downtime. Dengan adanya layanan Google Public DNS, justru membuat aku sedikit bingung; “DNS Server mana yang sebaiknya digunakan?” OpenDNS yang udah berpengalaman selama kurang lebih 3 tahun sebenernya belum pernah mengecewakan, tapi nama besar Google cukup membuatku tertarik untuk mencoba Google Public DNS.

Untungnya ada tool bagus buatan Google yang gunanya untuk melakukan benchmarking DNS Server, namanya NameBench. Program ini tersedia untuk Windows, Linux, dan OS X. Berikut skrinsutnya;

namebench-23

Udah aku coba program ini di Linux dan Windows, dengan menggunakan ISP XL HSDPA. Hasilnya kurang lebih seperti ini;

Mean Response Duration
mean-response-duration

Fastest Individual
fastest-individual

NameBench akan memberikan rekomendasi DNS Server mana yang sebaiknya digunakan di akhir test. Untuk lebih jelasnya, silakan liat halaman inidengan grafis yang lebih user friendly 😀 So, which DNS server do You use? 😉

Update Twitter via BASH Script di Linux

Hi!

Bisa dibilang post kali ini cuma lanjutan aja dari posting sebelumnya. Sama2 pake CURL, sama2 via command line di Linux, tapi skarang kita mau coba pake BASH script.

Yah, bukan BASH scripting yang advance. Masih sangat sederhana tapi cukuplah buat kita belajar scripting tingkat lanjut nantinya 😉 Yuk mari kita liat seperti apa BASH script yang akan dibuat;

!/bin/bash
read -p "Username: " username stty -echo
read -p "Password: " password; echo stty echo
read -p "Status: " status curl -u $username:$password -d status="$status" http://twitter.com/statuses/update.xml 1> /dev/null echo "Status updated! ;)"

Simpan script itu dengan nama file tweet, atau tweet.sh, atau apalah terserah aja. Jangan lupa sebelumnya kita kasih permission execute dulu file tersebut, supaya.. ya supaya bisa di-execute 😀

sudo chmod +x tweet.sh

Nah, lalu kalo kita mau menjalankan script tersebut cukup ketik aja perintah ini;

./tweet.sh

Autofocus Pada Nokia E71

Ponsel KEREN kayak Nokia E71 dan E66 sebenernya punya fitur yang sama persis. Salah satu di antaranya adalah kamera 3,2 mega pixel Autofocus. Tapiiiii.. gak seperti E66 yang punya tombol kamera khusus pada bagian samping casing yang bisa ditekan setengah untuk mengaktifkan autofocus, E71 gak punya tombol khusus buat jepret. Yang ada adalah tombol Navi key alias tombol gede pada bagian tengah yang biasa dipake buat pilih2 ini-itu. Dengan menekan tombol itu kita bisa jepret sana sini, tapi tanpa autofocus.

Lalu gimana caranya supaya kita bisa jepret2 foto dengan autofocus? Awalnya aku juga bingung waktu pake hengpon E71 punya temen. Si empunya hengpon juga sama aja bingungnya. Sempet berpikiran jangan-jangan, jangan-jangan.. jayuice.

Akhirnya setelah googling sana sini, dapet referensi dari sini nih. Ternyata saudara-saudara.. caranya adalah.. Setelah membidik objek yang mau dijepret, tekan tombol “T” pada keypad, lalu setelah mendapatkan focus yang pas barulah kita tekan tombol Navi key. Tapi setelah dipikir2 kok kayaknya nggak auto-auto banget ya? masa harus pijit dua tombol buat gitu aja? :D.

nokia-e71-add-featuremap-800